Pengaruh Letusan Gunung Berapi Terhadap Lingkungan

Gunung berapi yang umum di Indonesia sebenarnya mengandung materi panas berupa lahar atau cairan. Saluran cairan atau kawah yang berisi materi panas ditutupi oleh medan berbentuk kerucut yang disebut pegunungan. Negara-negara yang melintasi Laut Mediterania dan lautan pegunungan pada umumnya kaya akan gunung berapi, termasuk nusantara.
Gunung berapi yang tampaknya sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat membuat mereka terbiasa dengan keberadaannya. Masyarakat yang tinggal di daerah dekat gunung berapi hanya bisa beradaptasi dengan kondisi lingkungannya, termasuk keberadaan pegunungan yang sangat berbahaya, apalagi dengan meningkatnya aktivitas gunung berapi di daerah tersebut. Jadi mari kita bicara tentang efek letusan gunung berapi. Efek letusan gunung berapi dijelaskan di bawah ini:
Dampak Positif Dari Letusan Gunung Berapi Terhadap Lingkungan
- Menjadikan lahan di sekitar letusan gunung semakin subur
- Tersedianya batu dan pasir berkualitas tinggi untuk bahan bangunan
- Energi panas bumi berguna untuk menghasilkan listrik
- Sumber daya mineral, antara lain gypsum, sulfur, zeolit dan lain-lain
- Sumber air untuk pertanian, peternakan, dll.
Dampak Negatif Dari Letusan Gunung Berapi Terhadap Lingkungan
- Bahaya langsung dari letusan gunung berapi seperti awan panas, longsoran material vulkanik, batuan, abu vulkanik, lahar dan erosi tanah.
- Bahaya tidak langsung seperti polusi udara dengan zat beracun, air yang tercemar dan kerusakan tanah
Baca Juga : Akibat Terburuk Jika Gunung Merapi Meletus
6 Bahaya yang Di Timbulkan Oleh Aktivitas Gunung Berapi

- Aliran lahar panas – Aliran lahar memiliki temperatur antara 7000 dan 1200 ° C. Pada temperatur yang sangat tinggi, aliran lahar dapat merusak apa saja dan terbakar selama pengangkutan. Warga dan warga sekitar gunung masih bisa menyelamatkan diri dari aliran piroklastik karena arus yang sangat lambat dan berjumlah sekitar 5 hingga 300 meter per hari.
- Lahar – Ada berbagai jenis lahar, termasuk lahar hujan, juga dikenal sebagai lahar sekunder, dan lahar letusan, juga dikenal sebagai lahar primer. Kepadatan aliran lava tinggi, antara 2 dan 2,5. Itu bisa merusak apapun. Apalagi jika daerahnya terjal / landai. Bangunan dan instalasi di area tersebut dapat hancur seketika. Pengertian letusan lava dan lava hujan sebagai berikut. Letusan lava – lahar yang terjadi sebagai akibat dari letusan gunung berapi yang eksplosif dengan danau kawah. Besarnya penyebaran lahar akibat letusan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu jumlah air di kawah, dataran luas di sekitar gunung dan kondisi morfologi di sekitar kawah.
- Hujan lahar – adalah pembentukan lahar yang disebabkan oleh proses hujan. Lava dapat terbentuk lama setelah letusan gunung berapi atau segera setelah letusan gunung berapi. Besar kecilnya atau volume lava hujan dipengaruhi oleh intensitas presipitasi yang jumlahnya paling sedikit mengandung satu endapan vulkanik yang mengandung abu (abu merupakan zat yang dapat membentuk lahar). Lahar hujan di Indonesia yang sangat populer adalah lahar hujan dari Gunung Galungung, Merapi, Semiru, Agung.
- Awan panas – Awan panas dengan suhu antara 2000 dan 800 derajat Celcius dapat mempengaruhi daerah sekitar gunung berapi hingga radius 10 km. Kecepatan awan panas 60-145 km / jam. Awan panas ini tidak hanya merusak bangunan dan pemukiman, tetapi juga dapat menebang pohon dan mencabut akar pohon. Ada dua jenis awan panas yaitu awan panas yang dapat menghantam dengan radius yang lebih besar sehingga menutupi wilayah yang lebih luas. Selain itu, awan panas dari bebatuan dan abu mengalir ke arah lembah gunung yang akan mengikuti.
- Hujan asam – Hujan asam dari letusan gunung berapi biasanya mengandung debu, pasir, dan butiran tanah liat dan dapat menyebabkan air yang sangat asam, merusak pohon dan berbagai jenis tanaman, termasuk lahan pertanian, serta menyebabkan penyakit mata dan infeksi saluran pernafasan. Dianjurkan untuk memakai masker dan kacamata jika terjadi hujan. Jangan lupa untuk membersihkan sisa abu yang berjatuhan di atap rumah.
- Glowing stone – Glowing stone dapat muncul saat gunung berapi meletus dan mengarah ke suatu tempat. Itu dapat membakar dan merusak bangunan, hutan, dan membunuh manusia dan hewan. Untuk menghindari dimulainya trotoar