5 Dampak Luarbiasa Dari Letusan Gunung Krakatau 1883 Pada Dunia

Anak Krakatau merupakan gunung berapi yang masih aktif, meskipun Gunung Krakatau hancur akibat letusannya. Kejadian ini mengingatkan kita pada letusan gunung Krakatau tahun 1883, salah satu letusan gunung berapi paling mematikan dalam sejarah.
Menurut sebuah studi oleh Departemen Ilmu Geologi San Diego State University, setidaknya 36.417 orang tewas dalam letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Angka yang tidak biasa! Lantas apa akibat utama letusan Krakatau 1883 bagi dunia? Simak fakta berikut ini.
1. Hujan Abu Panas Yang Memakan Banyak Korban
Merujuk pada penelitian tahun 1884 “Letusan Krakatau” oleh Roger Diederik Marius Verbeck, letusan Gunung Krakatau merupakan letusan lateral atau aliran piroklastik. Pada tanggal 27 Agustus 1883, hujan panas kelabu turun di Kitandin, sekarang Katepung di Provinsi Lampung. Ribuan orang meninggal di Sumatera dan hampir tidak ada yang selamat di Pulau Sibis.
2. Tsunami Luar Biasa Dahsyat Yang Membuat Para Korban Terapung di Lautan Selama Berbulan-bulan
Kota Merak di Banten hancur diterjang tsunami. Selain itu, tsunami ini juga melanda kota-kota di pesisir utara Sumatera yang berjarak 40 km. Kapal-kapal Afrika Selatan merasakan dampak tsunami tidak hanya di lokasi kecelakaan.
Setelah kecelakaan itu, banyak jenazah yang terapung di laut selama beberapa bulan. Tsunami ini disebabkan oleh aliran lahar ke lautan. Bahkan ada tsunami kecil di fyord Inggris.
3. Setiap Pulau di Sekitar Gunung Krakatau Hampir Menghilang
Letusan gunung Krakatau menghancurkan pulau-pulau kecil di sekitar Gunung Krakatau, kecuali tiga pulau di selatan.
4. Perubahan Iklim Global yang Ekstrim, Hingga Suhu Bumi Turun Menjadi 1,2 Derajat Celsius
Setelah letusan Krakatau, suhu musim panas rata-rata Bumi di Belahan Bumi Utara turun 1,2 derajat Celcius. Cuaca telah memburuk selama bertahun-tahun. Sementara itu, suhu tidak kembali normal hingga tahun 1888. California Selatan dan Los Angeles juga mengalami peningkatan curah hujan.
Pasalnya, letusan Krakatau melepaskan sulfur dioksida (SO2) dalam kadar yang luar biasa tinggi ke stratosfer. Senyawa ini kemudian terbawa angin mengelilingi planet dan meningkatkan kandungan asam sulfat (H2SO4).
Baca Juga : 10 Gunung Berapi Paling Besar Dan Masih Aktif Di Indonesia

5. Abu yang Membuat Fenomena Matahari Terbenam Menjadi Sangat Menakjubkan
Acara ini juga menyebabkan matahari terbenam yang menakjubkan di seluruh dunia selama beberapa bulan. Diabadikan oleh seniman Inggris William Ashcroft. Pada tahun-tahun berikutnya, letusan gunung Krakatau menyebabkan ribuan sketsa merah matahari terbenam berwarna-warni di seluruh dunia.
Abu, yang memancarkan warna matahari, memaksa petugas pemadam kebakaran dari New York, Poughkeepsie, dan New Haven memadamkan api yang terlihat. Letusan ini juga menciptakan cincin episodik mengelilingi Matahari pada siang hari. Selain itu, juga memberikan warna ungu yang cemerlang saat matahari terbenam.
Dalam sebuah laporan tahun 2004 di The Age, seorang astronom menyatakan bahwa langit merah dalam lukisan terkenal Edvard Munch tahun 1893, The Scream, secara akurat menggambarkan langit Norwegia setelah letusan.