Deretan Gunung Berapi Paling Berbahaya dan Masih Aktif di Indonesia

Indonesia, terletak di atas Cincin Api Pasifik, dikenal sebagai salah satu negara dengan aktivitas vulkanik paling tinggi di dunia. Sebagai negara dengan ribuan pulau dan pegunungan yang tersebar, Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang aktif dan berpotensi bahaya. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa gunung berapi paling berbahaya dan masih aktif di Indonesia.

Indonesia memiliki sekitar 127 gunung berapi yang tersebar di seluruh kepulauan. Bandar situs judi slot online melakukan research dan menemukan fakta bahwa beberapa di antara gunung berapi di indonesia masih aktif dan menjadi ancaman bagi keamanan dan keselamatan manusia. Berikut adalah daftar deretan gunung berapi paling berbahaya dan masih aktif di Indonesia.

Daftar Deretan Gunung Berapi Paling Berbahaya dan Masih Aktif di Indonesia

Berikut ini adalah daftar deretan gunung berapi paling berbahaya dan masih aktif di Indonesia.

Gunung Merapi

Gunung Merapi terletak di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta. Adapun gunung ini di masyarakat dikenal sebagai salah satu gunung berapi yang paling aktif di Indonesia. Letusan Merapi terjadi sejak zaman prasejarah dan meletus setidaknya 68 kali sejak tahun 1548. Letusan terakhir terjadi pada tahun 2018 dan menewaskan 3 orang serta mengakibatkan evakuasi ribuan warga sekitar.

Gunung Sinabung

Gunung Sinabung terletak di Provinsi Sumatera Utara. Setelah tidur selama 400 tahun, Sinabung meletus kembali pada tahun 2010 dan masih terus mengalami erupsi hingga saat ini. Letusan Sinabung pada tahun 2014 menewaskan 16 orang dan mengakibatkan evakuasi ribuan warga sekitar.

Gunung Agung

Gunung Agung terletak di Provinsi Bali. Gunung ini memiliki sejarah letusan yang panjang dan terakhir meletus pada tahun 2017. Letusan tersebut mengakibatkan evakuasi ribuan warga sekitar dan menutup bandara internasional di Bali.

Gunung Bromo

Gunung Bromo terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Provinsi Jawa Timur. Meskipun tidak memiliki sejarah letusan yang besar, Bromo masih dianggap berbahaya karena aktivitas fumarolnya yang terus berlanjut dan berpotensi menimbulkan bencana.

Gunung Kelud

Gunung Kelud terletak di Provinsi Jawa Timur. Gunung ini memiliki sejarah letusan yang panjang dan terakhir meletus pada tahun 2014. Letusan tersebut mengakibatkan evakuasi ribuan warga sekitar dan menutup bandara di sekitar wilayah tersebut.

Gunung Semeru

Gunung Semeru terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Provinsi Jawa Timur. Gunung ini dianggap sebagai gunung berapi yang paling aktif di Pulau Jawa dan masih mengalami erupsi hingga saat ini.

Gunung Rinjani

Gunung Rinjani terletak di Taman Nasional Gunung Rinjani, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Gunung ini memiliki kawah besar yang masih aktif dan masih terus mengalami erupsi hingga saat ini.

Mengapa Gunung Berapi Berbahaya?

Gunung berapi adalah sumber energi alami bumi yang terbentuk ketika magma di bawah permukaan bumi naik ke atas dan keluar melalui puncak gunung. Ketika gunung berapi meletus, ia dapat menyebabkan berbagai jenis bencana seperti letusan, tsunami, lahar, dan gempa bumi. Letusan gunung berapi dapat menyebabkan kerusakan pada infrastruktur, properti, dan menyebabkan banyak korban jiwa.

Bagaimana Mengatasi Bahaya Gunung Berapi?

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi risiko bencana dari gunung berapi. Beberapa upaya tersebut meliputi:

  • Peningkatan sistem peringatan dini
  • Peningkatan pemantauan gunung berapi
  • Penyediaan tempat evakuasi
  • Pelatihan bagi masyarakat tentang tindakan yang harus diambil ketika gunung berapi meletus.

Jangan Didaki! Inilah Kumpulan Gunung Berapi Yang Masih Aktif Di Indonesia

10 Gunung Berapi Paling Besar Dan Masih Aktif Di Indonesia

Sebuah gunung berapi adalah istilah yang dapat digunakan untuk menggambarkan sistem aliran fluida pana (batuan dengan wujud cair atau lava panas) yang memiliki kepanjangan 10 km di bawah permukaan bumi, termasuk adanya endapaan dari banyak bahan yang dilepaskan oleh gunung meletus. Banyak gunung berapi dapat ditemukan di Indonesia. Banyak gunung berapi telah terbentuk karena keretakan lempeng antara Eurasia dan lempeng Indo-Australia.

Indonesia memiliki banyak gunung berapi aktif karena merupakan bagian dari jalur pegunungan dunia, yakni sirkum Pasifik dan sirkum Mediterania. hampir seluruh wilayah Indonesia terutama Sumatera, Jawa, Lombok, dan Sulawesi memiliki beberapa gunung berapi aktif tersebar di daerah tersebut. Gunung berapi yang aktif ini dapat meletus kapan saja. Oleh karena itu, Indonesia sering rawan bencana letusan gunung berapi. Gunung berapi apa sajakah yang masih aktif hingga saat ini dan perlu anda ketahui? Langsung saja simak pembahasan dibawah in:

Gunung Api Aktif Saat Ini di Indonesia – Talakmau

Gunung Talakmau memiliki tinggi 2.919 meter dan terletak di Sumatera Barat. Secara fisik, Talakmau adalah gunung yang sangat aktif. Juga dikenal sebagai Talamau atau Ophir yang sudah termasuk kedalam gunung tertinggi di Sumatera Barat. Terletak di bagian barat Pasaman karena dianggap sebagai gunung berapi yang sudah tidak aktif. Oleh karena itu, gunung berapi ini tidak menimbulkan ancaman bagi orang-orang yang tinggal di daerah tersebut.

Gunung Api Aktif Saat Ini di Indonesia – Gunung Peuet Sagoe

Gunung berapi setinggi 2801 meter ini terletak di Meureudu, Sigli, Nanggroe Aceh Darussalam. Anda dapat mengetahui bahwa gunung ini termasuk gunung berapi yang aktif di Indonesia dengan melihat bentuknya yang memiliki empat puncak.

Gunung Api Aktif Saat Ini di Indonesia – Gunung Marapi

Wilayah Gunung Merapi ini berlokasi yang sama dengan Gungung Talamau dan Gunung Kerinci yakni Sumatera Barat dan tingginya adalah 2.891 meter. Menurut bentuknya, gunung ini merupakan gunung berapi yang termasuk stratovulkan. Letusan terakhir dari Gunung satu ini terjadi pada tahun 2004 dan juga menjadi bagian dari Bukit Barisan.

Gunung Api Aktif Saat Ini di Indonesia – Gunung Kerinci

Gungun Kerinci juga dikenal sebagai Gunung Gadang dan Puncak Indrapura. Ketinggian Gunung Kerinci adalah 3.805 meter, terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, sekitar 130 kilometer selatan Padang. Gunung Kerinci memiliki keunikan yang di ketahui oleh banyak orang karena memiliki kawah dengan luas 400×120 meter yang penuh dengan air berwarna hijau.

Gunung Api Aktif Saat Ini di Indonesia – Gunung Talang

Gunung berapi yang masih aktif di Indonesia selanjutnya adalah sebuah gunung setinggi 2.597 meter di Kabupaten Solok, Sumatera Barat dan terakhir meletus kembali pada tahun 2007 di Talang. Gunung Talang seperti gunung berapi yang juga aktif di Sumatera Barat dan kawah dari Gunung Talang telah menjadi danau yang disebut Danau Talang.

Gunung Api Aktif Saat Ini di Indonesia – Gunung Dempo

Gunung berapi setinggi 3.173 meter ini terletak di perbatasan selatan Sumatera dan Bengkulu atau lebih spesifiknya berada di wilayah Pagaralam. Anda dapat melakukan perjalanan darat untuk menuju Gunung Dempo selama kurang lebih 7 jam dari Palembang. Gunung ini diklasifikasikan sebagai gunung berapi dalam golongan stratovulkan. Latusan terakhir yang di keluarkannya terlihat sejak tahun 2009.

Gunung Api Aktif Saat Ini di Indonesia – Gunung Anak Krakatau

10 Gunung Berapi Paling Besar Dan Masih Aktif Di IndonesiaAda gunung berapi terkenal di Indonesia dan luar negeri, yakni Gunung Anak Krakatau. Bahkan, letusan Gunung Anak Krakatau pada tahun 1883 menewaskan 36.417 orang dan menyebabkan lingkungan sekitar tidak terlihat. Kejadian meletusnya Gunung Krakatau pada tahun tersebut dianggap sebagai salah satu tragedi terbesar dalam sejarah. Gunung ini merupakan generasi penerus Gunung Krakatau, terletak di selat Sunda, diantara pulau sumatera dan jawa.

Gunung Api Aktif Saat Ini di Indonesia – Gunung Soputan

Meskipun Anda mungkin tidak sering mendengar nama Gunung Soputan, gunung ini merupakan salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia. Gunung ini terletak di bagian Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, dengan ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut. Gunung ini mulai meletus pada tahun 1785, tetapi letusan paling mematikan terjadi pada tahun 1982 yang mengirimkan hujan abu vulkanik dan beserta hamparan api hingga 4.000 meter di kabupaten Minahasa dan Minahasa Tenggara.

Gunung Api Aktif Saat Ini di Indonesia – Gunung Semeru

Semeru termasuk gunung berapi aktif di Indonesia yang terletak di antara provinsi Lumajang dan Malang, Jawa Timur. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sering meminta masyarakat tidak melakukan tindakan apapun di puncak gunung tersebut. Gunung Semeru terakhir meletus pada tahun 2021 lalu dan menyebabkan 14 orang meninggal dunia.

Gunung Api Aktif Saat Ini di Indonesia – Gunung Bromo

Bromo adalah gunung berapi aktif lainnya di Indonesia yang terletak di Jawa bagian timur. Gunung berapi ini tersebar di empat wilayah, yakni di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan. Sejarah menunjukkan bahwa letusan pertama Gunung Bromo terjadi pada tahun 1775 dan kemudian beberapa tahun kemudian pada tahun 1974 Gunung Bromo meletus dengan dahsyat dan mengakibatkan banyak korban jiwa.

Gunung Api Aktif Saat Ini di Indonesia – Gunung Kelud

10 Gunung Berapi Paling Besar Dan Masih Aktif Di IndonesiaSetelah Bromo, Gunung Kelud merupakan gunung berapi yang masih aktif di Jawa Timur. Terletak di antara Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang dan Kabupaten Kediri ini memiliki ketinggian 1.731 mdpl. Menurut sejarah, sekitar 15.000 orang tewas akibat letusan dari Gunung Kelud yang terjadi sejak abad ke-15. Letusan Gunung Kelud pada tahun 1586 juga menewaskan 10.000 orang dan letusan lain pada tahun 1919 banyak dilaporkan sebagai letusan gunung berapi yang menyebabkan 15.000 ha lahan bagus rusak karena aliran laharnya dan juga menewaskan 6.160 jiwa.

Itulah 11 gunung api yang ada di Indonesia dan masih aktif hingga saat ini. Selain 11 gunung berapi tersebut, terdapat 127 gunung api yang masih aktif di Indonesia, namun PVMBG hanya memantau 69 gunung karena sering meletus.

5 Letusan Gunung Merapi Terbesar Di Dunia

Letusan gunung berapi adalah fenomena akibat akumulasi magma di interior bumi, didorong oleh gas di bawah tekanan tinggi. Fenomena ini terkait dengan munculnya magma dari perut bumi. Aktivitas magma yang terjadi jauh di dalam bumi pada suhu yang sangat tinggi mencoba keluar sehingga menyebabkan retakan dan perubahan pada kerak bumi. Magma yang keluar dari perut gunung berapi adalah gunung berapi atau gunung berapi yang meletus.

Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang meletus berulang kali disebut gunung berapi aktif. Jenis dan ukuran gunung berapi bervariasi karena tingkat kekentalan dan kedalaman magma vulkanik. Magma adalah cairan cemerlang yang terdapat di lapisan bumi dan memiliki suhu yang sangat tinggi, yaitu diperkirakan lebih dari 1000 C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700 hingga 1.200 derajat Celcius. Letusan gunung berapi yang mengangkut batuan dan abu dapat menyembur hingga 18 km atau lebih, dan lava dapat membanjiri radius 90 km.

Hasil letusan gunung api antara lain berupa gas vulkanik, aliran lahar, pasir dan batuan panas, lahar, longsoran, gempa bumi, abu dan awan panas. Letusan gunung berapi dapat menimbulkan banyak korban jiwa dan harta benda yang jaraknya ribuan kilometer, dan juga dapat mempengaruhi siklus iklim di bumi ini.

5 letusan gunung berapi terkuat di dunia

Letusan Yellowstone merupakan letusan gunung berapi terbesar di dunia, dengan Volcanic Explosivity Index (VEI) sebesar 8. VEI adalah sistem peringkat yang dikembangkan pada tahun 1980-an yang mirip dengan skala intensitas gempa. Skalanya berkisar dari 1 hingga 8. Tidak ada letusan gunung berapi yang mencapai VEI 8 dalam 10.000 tahun terakhir, tetapi telah terjadi beberapa letusan dahsyat dan merusak sepanjang sejarah. Berikut ini adalah daftar letusan gunung berapi terdahsyat di dunia berdasarkan catatan VEI.

1. Hujnaputina, 1600 (VEI 6)

Puncak Huaynaputin Peru adalah tempat letusan gunung berapi paling kuat di Amerika Selatan dalam catatan sejarah. Letusan tersebut melemparkan lumpur ke Samudera Pasifik sejauh 120 kilometer dan mempengaruhi iklim global. Musim panas setelah letusan Huaynaputin pada tahun 1600 adalah yang terdingin dalam 500 tahun. Abu letusan Huinaputina mengubur 50 km2 di sebelah barat gunung yang masih tertutup hingga saat ini.

Gunung tersebut tampak tidak aktif meski berada di ketinggian 4.850 meter. Huinaputina duduk di tepi jurang yang dalam. Gunung berapi tidak memiliki siluet di atasnya. Pada tahun 1600, letusan Huinaputin merusak kota-kota terdekat Arequipa dan Mokengwa, yang baru pulih sepenuhnya lebih dari satu abad kemudian.

2. Krakatau, 1883 (VEI 6)

Kebisingan yang mendahului letusan Krakatau pada musim panas tahun 1883 memuncak menjadi letusan besar. 26-27. Agustus Letusan stratovolcano ini di sepanjang busur kepulauan vulkanik di zona subduksi lempeng Indo-Australia. , memuntahkan batu besar, abu dan batu apung. Suara ledakan bisa terdengar ribuan mil jauhnya.

Letusan Krakatau tahun 1883 juga menimbulkan tsunami dengan tinggi gelombang maksimum 40 meter dan menelan korban jiwa sekitar 34.000 jiwa. Alat pengukur pasang surut yang terletak lebih dari 11.000 kilometer di atas Jazirah Arab mencatat peningkatan tinggi gelombang.

Pulau yang pernah menjadi rumah bagi Krakatau hancur total saat letusan, namun letusan baru yang dimulai pada Desember 1927 menciptakan kaldera Anak Krakatau yang terbentuk pada tahun 1883. Ledakan, tengah. Anak Krakatau bangkit kembali secara sporadis, menciptakan pulau-pulau baru di wilayahnya di bawah bayang-bayang induknya.

3. Gunung Santa Maria, 1902 (VEI 6)

Gunung Santa María adalah gunung berapi aktif di Guatemala, dekat kota Quecaltenango. Letusan Santa Maria pada tahun 1902 adalah salah satu letusan terbesar abad 20. Letusan besar-besaran di Guatemala terjadi setelah gunung berapi tersebut tidak aktif selama hampir 500 tahun, meninggalkan kawah besar sekitar satu mil di sisi barat daya negara itu. gunung.

Gunung berapi yang tertutup pohon simetris ini merupakan bagian dari serangkaian stratovolcanoes di sepanjang Dataran Pesisir Pasifik Guatemala. Gunung Santa Maria terus aktif sejak letusan terakhir. Pada tahun 1922 terjadi letusan berkekuatan 3. Pada tahun 1929, Gunung Santa Maria mengeluarkan aliran piroklastik (aliran cepat gas panas dan batu pecah) yang merenggut ratusan nyawa dan menewaskan sekitar 5.000 orang.

4. Gunung Novarupta, 1912 (VEI 6)

Novarupta mencakup serangkaian gunung berapi di Semenanjung Alaska yang merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik. Letusan gunung berapinya adalah yang terbesar di abad 20. Sebuah ledakan besar Novarupta memuntahkan 12,5 km3 magma dan abu ke udara, yang kemudian runtuh dan menutupi area seluas 7.800 km2 abu setebal lebih dari satu kaki.

5. Pulau Gunung Ambrim, 50e. (VEI 6+)

Pulau vulkanik seluas 665 km2 ini merupakan bagian dari Republik Vanuatu, sebuah negara kecil di barat daya Samudera Pasifik. Letusan di Pulau Embrym adalah salah satu yang paling mengesankan dalam sejarah, karena melontarkan gelombang abu panas dan abu gunung sepanjang 12 km. Celah itu menjadi kaldera.

Gunung berapi ini adalah salah satu yang paling aktif di dunia, sejak 1774. telah meletus hampir 50 kali dan berbahaya bagi penduduk setempat. Pada tahun 1894, enam orang meninggal akibat letusan dan empat dari aliran lahar. Pada tahun 1979, hujan asam yang disebabkan oleh gunung berapi membakar beberapa warga setempat.

5 Dampak Luarbiasa Dari Letusan Gunung Krakatau 1883 Pada Dunia

Anak Krakatau merupakan gunung berapi yang masih aktif, meskipun Gunung Krakatau hancur akibat letusannya. Kejadian ini mengingatkan kita pada letusan gunung Krakatau tahun 1883, salah satu letusan gunung berapi paling mematikan dalam sejarah.

Menurut sebuah studi oleh Departemen Ilmu Geologi San Diego State University, setidaknya 36.417 orang tewas dalam letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Angka yang tidak biasa! Lantas apa akibat utama letusan Krakatau 1883 bagi dunia? Simak fakta berikut ini.

1. Hujan Abu Panas Yang Memakan Banyak Korban

Merujuk pada penelitian tahun 1884 “Letusan Krakatau” oleh Roger Diederik Marius Verbeck, letusan Gunung Krakatau merupakan letusan lateral atau aliran piroklastik. Pada tanggal 27 Agustus 1883, hujan panas kelabu turun di Kitandin, sekarang Katepung di Provinsi Lampung. Ribuan orang meninggal di Sumatera dan hampir tidak ada yang selamat di Pulau Sibis.

2. Tsunami Luar Biasa Dahsyat Yang Membuat Para Korban Terapung di Lautan Selama Berbulan-bulan

Kota Merak di Banten hancur diterjang tsunami. Selain itu, tsunami ini juga melanda kota-kota di pesisir utara Sumatera yang berjarak 40 km. Kapal-kapal Afrika Selatan merasakan dampak tsunami tidak hanya di lokasi kecelakaan.

Setelah kecelakaan itu, banyak jenazah yang terapung di laut selama beberapa bulan. Tsunami ini disebabkan oleh aliran lahar ke lautan. Bahkan ada tsunami kecil di fyord Inggris.

3. Setiap Pulau di Sekitar Gunung Krakatau Hampir Menghilang

Letusan gunung Krakatau menghancurkan pulau-pulau kecil di sekitar Gunung Krakatau, kecuali tiga pulau di selatan.

4. Perubahan Iklim Global yang Ekstrim, Hingga Suhu Bumi Turun Menjadi 1,2 Derajat Celsius

Setelah letusan Krakatau, suhu musim panas rata-rata Bumi di Belahan Bumi Utara turun 1,2 derajat Celcius. Cuaca telah memburuk selama bertahun-tahun. Sementara itu, suhu tidak kembali normal hingga tahun 1888. California Selatan dan Los Angeles juga mengalami peningkatan curah hujan.

Pasalnya, letusan Krakatau melepaskan sulfur dioksida (SO2) dalam kadar yang luar biasa tinggi ke stratosfer. Senyawa ini kemudian terbawa angin mengelilingi planet dan meningkatkan kandungan asam sulfat (H2SO4).

Baca Juga : 10 Gunung Berapi Paling Besar Dan Masih Aktif Di Indonesia

5. Abu yang Membuat Fenomena Matahari Terbenam Menjadi Sangat Menakjubkan

Acara ini juga menyebabkan matahari terbenam yang menakjubkan di seluruh dunia selama beberapa bulan. Diabadikan oleh seniman Inggris William Ashcroft. Pada tahun-tahun berikutnya, letusan gunung Krakatau menyebabkan ribuan sketsa merah matahari terbenam berwarna-warni di seluruh dunia.

Abu, yang memancarkan warna matahari, memaksa petugas pemadam kebakaran dari New York, Poughkeepsie, dan New Haven memadamkan api yang terlihat. Letusan ini juga menciptakan cincin episodik mengelilingi Matahari pada siang hari. Selain itu, juga memberikan warna ungu yang cemerlang saat matahari terbenam.

Dalam sebuah laporan tahun 2004 di The Age, seorang astronom menyatakan bahwa langit merah dalam lukisan terkenal Edvard Munch tahun 1893, The Scream, secara akurat menggambarkan langit Norwegia setelah letusan.